Rabu, 04 April 2018

Apa yang sudah kita Berikan kepada Dalangan

Bingung arep nulis piye.. 😁😁

Bukan apa Yang kita terima dari Dalagan, namun apa yang sudah dan dapat kita anugrahkan pada Dalanagan tercinta ini.
Namun kalau mau ngitung - itung Apa yang sudah kita dapatkan dari Dusun Dalagan, Desa Sumogawe ini boleh lah.. hehe..
Dalangan ya.. 😀 cuma Dusun yang sederhana dengan rasa kekeluargaan masyarakatnya yang sukar ditemukan di daerah lain. KENYAMANAN, ya kenyamanan dan kedamaian adalah karunia Tuhan yang di anugrahkan di dusun Dalagan ini. Berapa harga yang pantas kita bayar? Semua orang mencari sesuatu yang selama ini sudah ia milikinya. Semua mencari kenyamanan tapi karena konsepnya salah, palah hanya numpuk harta. Lupa bahwa semua sudah kita dapatkan di Dusun Dalagan, dan tugas kita adalah menjaga dan Memayu Hayuning Dusun Dalagan agar kenyamanan ini berlangsung dari Simbah - Simbah kita sampai Cucu - Cicit kita. Bukankah untuk Memayu Hayuning Bawana harus di Awali dari hal Kecil, Memayu Hayuning Pribadi ( Memperbaiki dan memperindah diri kita ) dilanjutkan  Memayu Hayuning Keluarga ( Memperbaiki dan memperindah Keluarga ) lajeng Memayu Hayuning Masyarakat ( Memperbaiki dan memperindah Masyarakat ) Dan pada Klimaksnya kita harus bisa Memayu Hayuning Bawana ( Memperbaiki dan memperindah Dunia ) bukankah sudah dijelaskan dalam semua agama hal Agung ini? Dari Rahmatan Lil Alamin, Garam dan Terang, Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia, dan Masih buanyak kosa - kata lain yang intinya memperindah dunia yang Indah ini.. hehehe..
Peradaban yang Modern ini telah membawa kita pada Suatu konsep yang mencari sesuatu yang tidak kita miliki sampai lupa akan sesuatu yang sudah kita punya. Sehingga hanya memayu hayuning kantonge dewe, terkikis rasa kekeluargan demi sekepeng uang. So, jangan sampai hal ini terjadi pada Keluarga Dalangan tercinta ini ya Cuy..
Di mulai dari diri sendiri, perbaiki diri sendiri seiring berjalan sembari memajukan keluarga Dalagan, setelah Mampu lanjut Ke lingkup masyarakat Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Negara Indonesia, hingga klimaksnya adalah Memayu Hayuning This Earth. Dunia ini sangat membutuhkan manusia - manusia yang mengenali jati dirinya, yaitu yang terus berbakti kepada Tuhan dalam prakteknya tidak melupakan Leluhur, Alam, Masyarakat, dan Keturunannya kelak.
Now, Mari kita jaga Kesadaran kita agar tetap berjuang mengenal diri sendiri dan berbakti pada Ibu Pertiwi..

Jaya.. Jayalah Nusantaraku..

Rahayu..
Sadhu..
Assalamualaikum..
Syalom..
Salam Alaika..
OM Shanti..
🙏🙏🙏

Kamis, 21 Desember 2017

Purna Pugar Vihara Indra Loka

Kab. Semarang (Bimas Buddha)- Perkembangan kehidupan keagamaan Buddha di wilayah Kabupaten Semarang nampak menggeliat dan semakin maju. Kondisi ini dibuktikan dengan antusias umat Buddha melaksanakan pembenahan fisik vihara sebagai tempat melaksanakan kegiatan keagamaan Buddha.

Salah satu Vihara yang baru saja melaksanakan pemugaran adalah Vihara Indra Loka yang beralamat di Dusun Dalangan, Desa Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang  (Minggu, 9/7).  Umat Buddha di Vihara ini menghelat acara Peresmian Purna Pugar Vihara yang di hadiri oleh Camat Kec. Getasan (mewakili Wakil Bupati Kab. Semarang), Jajaran Muspika Kecamatan Getasan, Pembimas Buddha, Anggota Sangha (Bhikkhu) dari Sangha Theravada Indonesia (STI), Anggota Forum Ibu-ibu Buddhis (FIB) Bali, para Donatur, dan kurang lebih 300 umat Buddha yang memadati halaman vihara tempat berlangsung acara.

Acara didahului dengan ceramah Dhamma yang disampaikan oleh Bhikkhu Subhapanno Mahathera selaku sanghanayaka (ketua umum) STI dengan ulasan tentang “rasa malu berbuat jahat (hiri)” dan “takut akan akibat perbuatan jahat (ottapa)”. Didalam pesannya Bhikkhu Subhapanno menegaskan bahwa setiap orang akan menerima akibat dari apapun yang telah ditanam. Di ibaratkan apabila menanam jagung maka yang bersangkutan akan memetik buah jagung, demikian juga pada saat menanam pohon singkong maupun pisang. Tidak akan seseorang tertukar dengan apa yang telah ditanam dan memanen dengan tanaman lain.

Selanjutnya ditegaskan agar dalam kehidupan dapat memetik banyak kebaikan maka seharusnya memperbanyak menanam kebaikan dalam hidup agar kelak memanen banyak kebaikan yang mendukung kebahagiaan hidup.

Selesai penyampaian ceramah Dharma acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan, dan dalam sambutannya Sutarso selaku Pembimas Buddha menyampaikan bahwa Vihara Indra Loka terbangun dengan sentuhan banyak pihak, diantaranya dari program bantuan yang diberikan oleh Bimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Jateng, maupun dari Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, para donatur baik dari organisasi maupun pribadi. Dalam kesempatannya Sutarso menyampaikan ucapan terima kasih kepada FIB Bali yang telah banyak memberikan sentuhan bantuan dalam pemugaran vihara ini.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia pelaksana dan saya mewakili Bimas Buddha mengucapkan selamat kepada seluruh umat Buddha atas diresmikannya purna pugar vihara ini, gunakan sebagai tempat untuk menumbuhkembangkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan tempat untuk melatih diri mengembangkan kebaikan agar mendatangkan manfaat bagi banyak pihak” ucap sutarso.

Lebih lanjut Sutarso berpesan untuk terus menjaga kerukunan, memahami perbedaan dengan sesama anggota masyrakat yang lain harapannya persatuan dan kesatuan negara tetap terjaga.

“Terus kembangkan semangat persatuan dan kesatuan, tetaplah merajut kebersamaan dalam perbedaan dengan sesama anggota masyarakat yang lain, agar kehidupan bermasyarakat senantiasa terjaga dalam kerukunan” tegasnya.

Di akhir sambutannya pembimas Buddha melaksanakan penandatanganan prasasti peresmian dan pengguntingan pita tanda dimulainya pemanfaatan kembali Vihara Indra Loka.(siswanta/ Wul)

Sumber:
http://www.jateng.kemenag.go.id/berita/peresmian-purna-pugar-vihara-indra-loka-kab-semarang/

Kamis, 02 November 2017

Saling mendukung dalam Pembangunan.

Dalangan, kamis 2 November 2017. Dalam pikiran si penulis saat ini adalah kebanggaan. Bagaimana tidak bangga coba, Dalam setiap agama yang berkembang di Dusun Dalangan ini ikut berperan besar dalam Perkembangan Ekonomi Di Dusun Dalangan. Bukan hanya penguatan pada Sektor Religius tetapi dari sektor Ekonomi juga tumbuh dari setiap organisasi keagamaan.
Seperti Dari umat Buddha membuat taplak, Umat Kristen dengan Dagang pada setiap ada kegiatan besar di daerah kita, umat Islam dengan Merangkai tisu.
Semangat Berproduktifitas dari setiap masyarakat sudah mulai tumbuh. Pelan tapi pasti, saya yakin bila semangat ini terus di jaga tidak menutup kemungkinan dusun Dalangan bisa menjadi memunculkan Pengusaha - pengusaha  kecil menengah, bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi pengusaha yang bisa memperkerjakan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
Mari kita saling menyokong untuk membangun masyarakat Dalangan yang Kokoh, kokoh dalam sektor Religius, kokoh dalam sektor ekonomi, kokoh dalam sektor budaya dan tetap dalam kerukunan yang tetap selalu dijaga.
Kita bukan bersaing, tetapi bersama - sama ikut berkontribusi membangun Dalangan yang lebih baik.
Kata Bersaing kurang cocok untuk kita pakai, bahkan bersaing dalam kebaikanpun menurut si penulis kurang pas. Karena dalam persaingan selalu membuat citra baik, disini kita tidak membuat citra baik, namun kita benar - benar berbuat baik. Dan dalam kebaikan tidak ada persaingan, yang ada adalah saling bergandeng tangan dalam Kekeluragaan antar masyarakat dusun Dalangan.
Rasa Cinta dalam keluarga Besar Dusun Dalangan adalah Suatu pundasi yang kokoh yang telah dimiliki oleh Dusun tetcinta ini. Suatu kebahagiaan dapat ikut mengangkat Nama Dusun Dalangan.

Semoga semua Makhluk Hidup Berbahagia.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Namo Buddhaya..
Syalom..
Rahayu.. rahayu.. rahayu.. 🙏

Jumat, 11 Agustus 2017

Kejutan WoW dalam Menyambut kemerdekaan RI Ke 72

Namanya Ardian Candra, bocah berbakat dari Dusun Dalangan. Mengagumkan sekali masih kecil namun mental seorang Pejuang. Keberaniannya memainkan geralan badan dan suaranya yang perlu sedikit pengarahan perlu kita apresiasi. dengan dasar mental pemberani ini dia bisa menjadi seorang yang mampu menjadi orang hebat. Cukup kita sebagai generasi senior membantu menjaga mental pemberani ini tumbuh di setiap anak - anak Dusun Dalangan.
Api kecil ini harus kita jaga agar tetap menyala dan menularkan semangat ini kepada Generasi Bangsa yang lain. Semoga generasi senior bisa mengarahkannya ke arah positif dan membangun. Bibit - bibit unggul harus dirawat dengan serius. Cara mendidik yang bagus harus di kasih tau atau dengan kata lain. Orang tua dan kakak - kakaknya juga harus mau membantu untuk Dalangan yang lebih baik dan lebih bermakna bagi Nusa Dan Bangsa..

Dalam Persatuan dan kekeluargaan masyarakat dusun Dalangan ini kita mampu menjadikan generasi ini sebagai generasi emas kebanggaan Kita semua..
Kita satu dan kita bisa. Bangkitkan jiwa - jiwa pemberani dan ulet anak - anak kita..
Dengan restu Yang Maha Kuasa Kita bisa menunjukkan bahwa Kita bisa berkontribusi dalam pembangunan Nusa dan Bangsa..

Semangat kemerdekaan..

MERDEKA..! 😊

Rabu, 02 Agustus 2017

Karya indah Tuhan Di Dusun Dalangan

Dalangan, 9 April 2017, 05.20 WIB.. adalah waktu dan tempat pengambilan gambar, setelah saya merenung, hati saya tertegun. Betapa kurang bersyukurnya saya , saya sangat beruntung dilahirkan di Dusun Dalanagan ini, bagaimana tidak? Masyarakatnya yang rukun, damai, ramah - ramah, jiwa gotong royongnyapun juga luar biasa. Selain itu kendahan alam sebagai karya Tuhan di Dusun ini nampak indah luar biasa.

Minggu, 09 Juli 2017

Kerukunan, saling mengisi dalam kekeluargaan, gerbang Kemakmuran

Kerukunan masyarakat Dusun Dalangan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan semakin mengagumkan. Bagaimana tidak semakin hari rasa kekeluargaan masyarakat semakin erat. Bukan hanya sekedar baik secara fisik saja, mereka bisa saling mengisi, dan saling menolong.. suasana seperti ini tetap harus dijaga, karena suasana damai dalam kekeluargaan adalah lingkungan yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak - anak. Jiwa mereka terisi oleh sifat - sifat damai dan inilah yang sanagat dibutuhkan Bangsa Indonesia yang Plural. Selaras dengan Pancasila yang mana adalah Dasar Negara Indonesia yang kita banggakan ini.

Tidak peduli perbedaan Agama, Suku, Pendidikan, ataupun Materi.
Inilah hal yang membuat saya semakin kagum dengan Desa Sumogawe, terutama Dusun Dalangan yang menjadi tempat gubuk saya dan keluarga saya, dan membauat saya merasa aman dan damai. Puji dan Syukur saya yang tak berkesudahan kalau menceritakan betapa luar biasanya masyarakat ini. Harapan saya semoga Budaya luhur bangsa ini bisa tumbuh kembali, agar Bangsa Indonesia ini menjadi bangsa Yang Besatu tanpa kemunafikan politikus - politikus bangsa Indonesia. Kami sebagai daerah Kecil di Negara Besar ini menginginkan bangsa ini menjadi Negara Maju, bukan hanya di bidang bisnis atau urusan duit saja, namun lebih dari itu, Budaya luhur bangsa ini harus Bangkit kembali, Jatidiri bangsa Harus Dikenal kembali. Kita adalah keturunan orang - orang besar Sriwijaya dan Majapahit adalah sangat disegani dunia karena bukan hanya karena kebesaran wilayahnya. Yang terpenting adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa itu sendiri. Leluhur kita sudah memperlihatkan kepada kita, bahwa perpecahan membawa kehancuran. Betapa tidak, Politik adu domba para penjajah sudah sebagai bukti nyata. Mari kita bersatu dalam rasa, kita adalah satu tubuh dalam Kebhinekaan..

MERDEKA!!!
MERDEKA JIWANYA, MERDEKA RAGANYA!!

Senin, 08 Mei 2017

Siapa yang tidak bangga jadi masyarakat Dusun Dalangan coba?

Judulnya lebay ya? maklum penulisnya abg labil hehehe.
Siapa yang tidak bangga menjadi bagian dari masyarakat dusun Dalangan coba?
Saya yakin semua masyarakat di Dusun Ini bangga pada tempat ini, bagaimana tidak.. lha wong masyarakatnya ramah - ramah, jiwa kekeluargaannya mantap, semangat gotongroyongnya nggak perlu dipertanyakanlah, toleransi antar agama juga double WoW.. hihihi.. Nggak usah formal - formal ya lur, nanti malah jadi blog yang terlalu kaku.. kan kita orangnya asik suka bercanda, iya to? Hehehe..
harapan kecil saya, semoga Dusun Kecil yang kami cintai ini menjadi lebih maju lagi, dari segi Sosial, Seni, Budaya, Pendidikan, dan Ekonominya semakin membumbung tinggi dan bisa menjadi contoh di Dusun - Dusun lain..